Minggu, 31 Januari 2016

Burung Enggang Khas Indonesia

Hallo semuanya...Disini aku akan membagi informasi menarik seputar burung Enggang, tentunya yang berasal dari Indonesia. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk kalian. Selamat membaca J
Kerajaan          : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Bucerotiformes
Famili              : Bucerotidae
Negara Indonesia merupakan negara yang cukup banyak memiliki jenis burung seperti halnya burung Rangkong. Dari 57 spesies burung Rangkong yang terdapat di seluruh dunia tepatnya tersebar di Asia dan Afrika ,ternyata 14 diantaranya terdapat di Indonesia. Keanekaragaman burung Rangkong itu makin terasa lantaran tiga jenis diantaranya merupakan endemik Indonesia yang tidak terdapat di negara lain.Waww...kita patut bersyukur lagi tuh.
Burung dikenal juga sebagai Julang, Enggang, dan Kangkareng atau dalam bahasa Inggris disebut Horbbill merupakan nama burung yang tergabung dalam suku Bucerotidae. Burung ini mempunyai ciri khas yaitu terdapat pada paruhnya yang mempunyai bentuk menyerupai tanduk sapi. Burung ini memiliki nama ilmiahnya, “Bucerotidae” yang mempunyai arti “tanduk sapi” dalam bahasa Yunani.
Berikut ketiga Rangkong atau Enggang endemik Indonesia adalah:
  • Rangkong Sulawesi atau Julang Sulawesi Ekor Hitam (Rhyticeros Cassidix) : Rangkong jenis ini merupakan satwa endemik pulau Sulawesi dan sekaligus menjadi fauna identitas Sulawesi Selatan. Satwa yang nama ilmiahnya bersinonim dengan Aceros cassidix ini oleh masyarakat setempat lebih dikenal atau biasa dipanggil juga sebagai Rangkong Buton, Burung Taonn, Burung Alo.
  • Julang Sulawesi Ekor Putih atau Kangkareng Sulawesi (Penelopides exarhatus): Julang Sulawesi Ekor Putih merupakan endemik pulau Sulawesi
  • Julang Sumba (Rhyticeros averitti): Julang Sumba merupakan satwa endemik Sumba, Nusa Tenggara Barat. Selain disebut Julang Sumba burung ini juga disebut Goanggali, Nggokgokka, atau Rangkong Sumba.
Dan perlu kalian ketahui, selain ketiga Rangkong endemik yang terdapat di Sulawesi dan Sumba tersebut masih terdapat jenis-jenis Rangkong lainnya yang ternyata tersebar di Papua, Kalimantan, dan Sumatera. Inilah jenis-jenis itu diantaranya:
1.   Kangkareng Perut-putih atau Burung Kelingking (Anthracoceros albirostris)
2.  Kangkareng Hitam atau Enggang Gatal Birah atau Burung Kekek (Anthracoceros malayanus)
3.  Enggang Cula atau Rangkong Badak atau Burung Tahun-tahun (Buceros rhinoceros)
4.  Enggang Papan atau Rangkong Papan (Buceros bicornis)
5.  Enggang Gading atau Rangkong Gading atau Enggang Terbang Mentua (Rhinoplax vigil)
6.   Enggang Klihingan atau Enggang Konde atau Julang Jambul Abu-abu atau Burung Arau atau
    Burung Belukar (Anorrhinus galeritus)
7.   Enggang Jambul atau Enggang Jambul Putih (Berenicornis comatus)
8.   Julang Jambul Hitam atau Enggang Berkedut (Aceros corrugatus)
9.  Julang Emas atau Julang Mas atau Enggang Musim atau Enggang Gunung (Rhyticeros undulatus)
10.Rangkong Dompet (Rhyticeros subruficollis)
11. Rangkong Dompet (Rhyticeros plicatus)


Ini nih yang tidak boleh dilupakan, kalian tahu Enggang Gading atau Enggang Terbang Mentua (Rhinoplax vigil) merupakan satwa yang dijadikan maskot (fauna identitas) Kalimantan Barat. Sedangkan Rangkong Papan (Buceros bicornis) merupakan jenis Rangkong yang paling besar yang memiliki panjang tubuh mencapai 160 cm. Waww lagi tuh..
Disini ayo kita kenali mereka:
Dilihat dari segi umum burung Rangkong atau Enggang mempunyai ciri khas berupa paruh yang sangat besar menyerupai tanduk. Di Indonesia, ukuran tubuh Rangkong sekitar 40 – 150 cm, dengan rangkong terberat mencapai 3.6 Kilogram. Umumnya warna bulu Rangkong didominasi oleh warna hitam (bagian badan) dan putih pada bagian ekor. Sedangkan warna bagian leher dan kepala cukup bervariasi. Ciri khas burung rangkong lainnya adalah suara dari kepakan sayap dan suara “calling”, seperti yang dipunyai Rangkong Gading (Buceros vigil) dengan “calling” seperti orang tertawa terbahak-bahak dan dapat terdengar hingga radius 3 Km.
Burung Rangkong tersebar mulai dari daerah sub-sahara Afrika, India, Asia Tenggara, New Guinea dan Kepulauan Solomon Sebagian besar hidup di hutan hujan tropis. Rangkong banyak ditemukan di daerah hutan dataran rendah dan perbukitan (0 – 1000 m dpl). Makanan Rangkong terutama buah-buahan dan sesekali binatang2 kecil seperti kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.
Yang disayangkan, makin hari populasi Rangkong di Indonesia makin menurun. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kawasan (habitat) sebagai akibat deforestasi hutan, berkurangnya makanan dan tempat bersarang, dan perburuan Rangkong. Huhhh ini pasti ulah manusia lagi, manusia memang selalu kurang dengan nikmat yang telah mereka dapatkan dan ingin memperoleh lebih dengan jalan yang salah. Dan  terkadang mereka tidak sadar telah menyakiti makhluk lain. Semoga kita tidak menjadi manusia yang seperti itu.

Referensi: http://www.iwf.or.id; rangkongs.co.cc; wikipedia; zipcodezoo.com;



Tidak ada komentar:

Posting Komentar