
Kalian tahu dari mana asal burung yang satu ini?
Luar negerikah? Kalian salah, burung ini
merupakan fauna khas yang berasal dari Pulau Sumatera. Dan dari segala jenis
burung, Burung Beo merupakan salah satu yang paling unik. Mengapa begitu?
Ini dikarenakan spesies ini mampu berbicara dengan cara mengulang perkataan
manusia yang didengarnya. Subhanalah Waaww banget kan... J
Di bumi
pertiwi kita sendiri, salah satu provinsi yang dianugerahi kekayaan endemik Beo
adalah Pulau Nias, Provinsi
Sumatera Utara. Betapa beruntung pulau ini karena memiliki salah
satu jenis burung pintar ini. Dan bahkan, Beo dari Nias ini tidak hanya mampu
menirukan ucapan Anda, melainkan juga suara – suara lain yang didengarnya.
Karena kecerdasannya, burung ini menjadi identitas Sumatera Utara. Maka
dari itu tidak heran jika burung Beo Nias termasuk jenis Beo paling dicari di
Indonesia.
Burung ini dilindungi oleh negara
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 421/Kpts/Um/8/1970. Ia
mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan jenis burung beo
lainnya. Bagi orang awam yang tidak mengerti tentang burung beo, mungkin
melihat burung Beo Nias ini tidak ada bedanya dengan burung beo lainnya, namun
bagi Anda penggemar mereka tentu akan mudah membedakannya karena tubuh burung
Beo Nias terlihat lebih besar dan lebih gagah.
Inilah ciri-cirinya
Burung Beo Nias
memiliki ciri yaitu pada bagian kepala memiliki bulu yang pendek. Di sepanjang
cuping telinga menyatu di belakang kepala yang berbentuk gelambir (seperti
jengger ayam) yang ada di telinga dan berwarna kuning mencolok. Di bagian sisi
kepala dari burung Beo Nias terdapat juga sepasang pial yang berwarna kuning.
Iris matanya berwarna coklat gelap. Paruhnya besar serta runcing dan memiliki
warna kuning oranye. Pada bagian tubuhnya, tertutup bulu yang berwarna hitam
pekat, namun di ujung sayap bulunya berwarna putih. Pada bagian kedua
kakinya berwarna kuning dan memiliki jari kaki yang berjumlah empat. Tiga jari
menghadap ke depan dan jari lainnya menghadap ke belakang.
Burung Beo Nias
memiliki nama latin Gracula religiosa robusta atau Gracula robusta,
hidup secara berkelompok atau berpasangan ini hanya bisa ditemui di Pulau Nias
dan sekitarnya, seperti Pulau Babi, Pulau Simo, Pulau Tuangku dan Pulau
Bangkaru. Biasanya burung Beo Nias membuat sarang mereka di batang pohon tinggi
yang berdiri tegak dengan melubanginya. Bersama kelompoknya, Burung Beo Nias
ini sangat suka tinggal di alam terbuka.
Burung jenis Beo
Nias ini memiliki makanan kesukaan yaitu berupa buah-buahan, biji-bijian, dan
juga serangga. Dalam berkembangbiak ia memiliki musim bertelur, yaitu antara
bulan Desember hingga bulan Mei. Biasanya pohon-pohon yang sudah lapuk atau
batang pohon tinggi yang masih berdiri tegak, menjadi tempat yang nyaman
dipilih oleh para betina yang hendak bertelur ini. Biasanya betina burung beo
yang mulai punah populasinya akan menelurkan 2 hingga 3 butir telur, dan mereka
akan mengerami telur yang biasanya berwarna biru muda dengan bercak coklat dan
ungu muda dengan ukuran telur yang rata-rata 26-37 mm ini selama kurang lebih
tiga minggu lamanya.
Akan tetapi
sayangkarena keunikannya, burung Beo Nias yang cantik ini terancam
populasinya di dunia. Semakin banyaknya pemburu yang menginginkan burung ini
berdampak pada berkurangnya jumlah dari burung yang didaftar sebagai Least
Concern dalam IUCN Redlist dan CITES Apendiks II ini. Kasihan kan
kalau kita kehilangan burung endemik yang cerdas ini. Oleh karena itu mari kita
jaga populasi mereka agar burung ini tidak punah, karena kita bisa sangat
menyesal jika mereka punah.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar